~Memelihara Benci~

pic taken from google

Orang itu terus bicara dengan penuh amarah. Beberapa kata yang ia ucapkan sangat kasar. Mulutnya pedas, diksi yang ia pilih sungguh tak pantas, seperti manusia yang tak terdidik.

Aku membencinya, membenci sikap arogan dan mulut pedasnya. Ingin rasanya kusumpal memakai sepatu lima sentiku.

Hrrgghh....

Sampai pada suatu titik aku disadarkan, kenapa memelihara benci?

Sejatinya itu hanya akan menyakiti diri sendiri. Kebencian, kata Nabi Muhammad SAW, menghancurkan kebaikan laksana api membakar kayu bakar. Dan manusia terbaik itu telah memberikan banyak contoh akhlaq mulia sepanjang kehidupannya untuk kita teladani.

Ingatkah kisah ini?

Suatu hari Abu Jahal menyewa seorang Yahudi untuk menyakiti Rasulullah. Disuruhnya Yahudi itu berdiri di sebuah lorong yang selalu dilewati Rasulullah untuk meludahi beliau.

Lelaki mulia itu tak marah, bahkan beliau tetap melewati lorong itu setiap hari. Hingga suatu ketika tak dilihatnya si Yahudi. Lantas beliau bertanya kepada orang-orang kemana gerangan Yahudi yang setiap hari meludahinya itu.

Ternyata si Yahudi sedang sakit. Muhammad kemudian pulang mengambil makanan dan membeli buah-buahan untuk diberikan kepada Yahudi yang telah menyakitinya.

Masya Allah betapa mulia akhlak Rasulullah. Sudahkah kita meneladani beliau?

Mari belajar, mari berlatih..