~RESPON~
Hari ini anak-anak (baca ; murid saya) menerima nilai UNBK. Diantara ratusan anak banyak yang nilainya jauh dari ekspektasi. Responnya beragam, ada yang langsung diam, menangis, cuek, juga ada yang tidak berani bilang ke orangtuanya.
Saya jadi ingat dulu waktu terima danem SMA, karena sekolah di Pesantren nilai ujian mata pelajaran pondok saya dengan hasil ujian nasional bagaikan langit dan bumi, perut bumi tepatnya :D
Nilai pelajaran Ekonomi saya waktu itu hanya 50 sekian (lupa komanya, sudah ratusan tahun lalu :D ). Rasanya dunia berakhir, pengen kabur entah kemana takut Papa marah.
Menyodorkan lembar NUN dengan tangan gemetar, mata mulai berkabut tertutup kaca-kaca air mata yang hampir tumpah. Saya pasrah dengan apa yang akan terjadi.
Ternyata, respon Papa sungguh diluar dugaan. Membuat saya serasa diberi kehidupan kedua oleh Tuhan :D
Melihat nilai ekonomi yang berada di bawah garis kemiskinan, Papa tertawa terpingkal-pingkal lalu mengacak rambut saya dan bilang ke Mama "mbak Ovi iki, ekonomis banget ya. Tuh lihat Ma, nilainya ekonomi minimalis"
Sebagai terdakwa saya legaaaa sekali Papa tak marah. Meskipun setelahnya ada banyak nasehat yang saya terima. Tak masalah, yang penting orangtua tidak marah-marah. Aman.
Nilai, bukan satu satunya tolak ukur keberhasilan seseorang. Masing-masing orang diberkahi dengan kemampuan yang berbeda-beda. Cerdas pada bidangnya masing-masing.
Ada murid saya yang nilainya biasa-biasa tapi cerdas sekali merangkai kabel-kabel kelistrikan. Masih belum lulus SMP dia sudah sering menerima job sebagai sound system operator. Anak ini cerdas dibidangnya. Kalau dia sungguh-sungguh dalam bidang kelistrikan, maka kesuksesan sudah setengah ia genggam.
Ada lagi yang pandai sekali menulis cerita, nilai matematikanya maksimal KKM. Tapi dia cerdas linguistik. Kalau ia terus mengasah kemampuan menulisnya maka keberhasilan sudah didepan mata.
Nah, yang hari ini terima nilai UNBK jauh dari harapan jangan panik nak. Dunia belum kiamat. Gali lagi kemampuanmu yang lain. Kalau sekolah negeri sudah tak bisa menampungmu, swasta yang bagus masih banyak dan peluang keberhasilanmu dimasa depan masih terbuka luas.
Jangan patah hati, tak boleh menyerah. Sebab Allah tak suka.
Wa laa taiasu min rouhillah, innahu laa yaiasu min rouhillah illal qoumil kafirin; Janganlah kamu cepat berputus asa, jangan berkecil hati, karena tidaklah orang yang cepat putus asa itu kecuali orang yang kafir (QS Yusuf : 87)
Pesan bu Guru ke Ayah, Bunda... kalau anak-anak nilainya tak sempurna jangan dimarahi ya. Beri respon positif supaya mereka tak berkecil hati...
Rejomulyo, saat hasil UNBK membuat panik anak didikku...
'mei 2019
Komentar
Posting Komentar