Mendekatlah kalau ingin selamat

Tengah malam sepulang mengisi pengajian di desa sebelah pak lurah yang juga seorang mubaligh itu meminta sopirnya untuk tidak melintas jalan yang biasa dilewati. Masuk desa dari gerbang selatan melalui jalan memutar.

Pak sopir tak habis pikir, hari sudah larut malam dan kondisi negara genting. PKI sedang memburu para ulama dan kyai untuk "dihabisi". Pak lurah  termasuk dalam daftar tokoh yang diburu PKI. Meskipun demikian ia menuruti saja apa kata Pak Lurah. Sam'an wa tho'atan pada pimpinan.

Esok paginya, seorang pemuda anshor datang tergopoh2 ke rumah pak lurah. Melapor bahwa semalaman para PKI menunggu beliau diperbatasan desa.
Mereka sudah mempelajari malam-malam apa saja  pak lurah akan melintas disitu, sepulang pengajian. Lubang untuk mengubur jasad pak lurah pun sudah disiapkan.
Ditunggu sampai matahari terbit, tak satupun mobil melintas. Pak lurah lolos dari intaian maut...

Kisah ini diceritakan mama saat saya kecil. Masih banyak lagi kisah tentang betapa heroiknya kakek saya yang seorang lurah kyai dalam perjuangan memberantas PKI di daerahnya, Kediri bagian timur.

Ketika kecil, saya senang  mendengarkan mama bercerita. Dengan kecerdasan linguistiknya mama mampu membuat saya seolah-olah berada dalam situasi yang nyata saat peristiwa itu terjadi. Sambil membayangkan betapa kerennya kakek saya pada saat itu. 

Semakin dewasa, saya yakin bahwa sejahat apapun rencana orang lain atas diri kita rencana Allah jauh lebih baik. Allah akan mewujudkan apa yang Dia kehendaki atas makhluknya. Dan akan menggagalkan apapun yang Dia tidak kehendaki atas makhluknya.

Semuanya Allah yang mengatur. 

Bahkan sekedar mengedipkan mata saja manusia tidak akan mampu jika Allah tak ridha. 

Ayah saya, saat mengajarkan kami tauhid pernah bertanya begini, 

"kalau papa punya permen kira kira akan papa kasih ke siapa dulu? Mbak Ira yang di surabaya, mbak Ovi yang di pondok apa adek Hani yang di rumah?"

Kami bertiga kompak jawab "adek Hani" karena logikanya adek Hani setiap hari ada di rumah kelihatan sama papa.

Tapi Allah sangat adil kepada semua makhluk, kata Papa. Jauh dekat, terlihat tak terlihat Allah beri mereka semua rejeki sesuai porsinya, di lubang semut sekalipun. Tapi Allah akan memberikan yang terbaik pada mereka yang selalu mendekat, yang setiap hari terlihat.

Maka jangan jauh2 dari Allah kalau ingin selamat. Mendekat mendekat mendekat.

Wa makaruu wa makarallah wallahu khoirul maakirin
(QS. 3 ; 54)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~HUJAN~⠀

“AKU INGIN TERUS SEKOLAH, BU..”

“BOLEHKAH AKU IKUT BELAJAR?”