Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Merantau... Agar kau tahu arti "rindu"

Gambar

~ Bakti ~

Gambar
Kami sedang mendaki puncak Ijen di Banyuwangi. Tengah malam dengan hawa dingin pegunungan yang menusuk tulang. Saya, suami dan dua anak kami berusia 13 dan 8 tahun. Perjalanan belum mencapai setengahnya saat si delapan tahun mulai mengeluh. Sebenarnya ada angkutan khusus untuk naik ke puncak, seperti gerobak yang ditarik dua orang. Karena medan yang curam tarifnya cukup mahal, 850 ribu per orang. Sebelum naik anak-anak ditawari sama Ayahnya, apakah jalan atau naik gerobak? Mereka memutuskan untuk jalan kaki saja bersama pengunjung lain. Mumpung drama tangisan belum dimulai, saya menceritakan sebuah kisah kepada anak-anak sambil mengatur nafas yang tinggal satu satu. Sepuluh langkah berhenti, mengisi paru-paru dengan sebanyak mungkin oksigen lalu melanjutkan perjalanan. Begitu terus sampai tiga jam lamanya menuju puncak. Saya berkisah kepada anak-anak tentang Uwais Al Qarni, orang yang hidup di jaman Rasulullah. Orang biasa yang namanya sangat terkenal di langit. ...

~ HOPE ~

Gambar
Usiamu bertambah lagi hari ini, semakin matang. Tapi aku merasa kau masih mas mas penghuni GKB UMM lantai empat yang selalu tersenyum padaku belasan tahun lalu. Aku jadi ingat... Waktu itu beberapa jadwal kuliah kita berada di jam yang sama. Sebuah kebetulan yang menyenangkan jika kulihat kau berdiri didepan kelasmu.  Sebenarnya aku malu untuk melintas tapi tak ada jalan lain menuju kelasku dilantai lima kecuali harus memutar arah lebih jauh, lagipula menikmati senyum yang kau lempar membuatku merasa ada banyak kupu-kupu beterbangan.  Meskipun setelahnya kudengar riuh gelak tawa gerombolanmu di belakang punggungku. Aku berjalan sambil menunduk, mengulum senyum, mempercepat langkah bersama kupu-kupu yang beterbangan dihatiku.. Ah, bukan menolak tua. Tapi sungguh dimataku kau selalu nampak muda, karena aku hanya ingin kelak kita menua bersama setelah menuntaskan tugas sebagai orangtua. Membersamai anak-anak meraih masa depan. Di hari lahirmu ini, banyak doa terla...

~ Senyum Hasanudin ~

Gambar
J ika nama adalah seuntai doa, maka sesungguhnya orangtuanya tak salah menamai anak ini. Hasanudin, menyandang arti yang indah. Hasan bermakna baik, addiin artinya agama. Diharapkan kelak tumbuh dewasa menjadi orang yang baik agamanya dan bagus akhlaknya. Nyatanya hingga si Hasanudin besar harapan kebaikan itu semakin jauh panggang dari api. Dia tumbuh menjadi pribadi yang temperamental. Tak hanya hobi memukul teman, tapi juga kasar kepada guru. Hampir semua guru sudah pernah dimaki oleh si Hasan. Remaja tanggung berkulit sawo matang dengan rambut tegak menantang langit, seolah menggambarkan sifat pemiliknya yang pemarah. Suatu pagi yang mendung, duduk dihadapan saya sambil menangis tersedu-sedu seorang wanita berdaster lusuh. Dia adalah ibu si Hasanudin. Dalam sedu sedan ia menyerah menghadapi anaknya. Di rumah Hasan sering berbuat onar dan selalu marah hingga sang ibu lelah berdoa namun anaknya tak kunjung berubah. "Kalau ibu menyerah lantas kepada siapa lagi kami be...