Kami sedang mendaki puncak Ijen di Banyuwangi. Tengah malam dengan hawa dingin pegunungan yang menusuk tulang. Saya, suami dan dua anak kami berusia 13 dan 8 tahun. Perjalanan belum mencapai setengahnya saat si delapan tahun mulai mengeluh. Sebenarnya ada angkutan khusus untuk naik ke puncak, seperti gerobak yang ditarik dua orang. Karena medan yang curam tarifnya cukup mahal, 850 ribu per orang. Sebelum naik anak-anak ditawari sama Ayahnya, apakah jalan atau naik gerobak? Mereka memutuskan untuk jalan kaki saja bersama pengunjung lain. Mumpung drama tangisan belum dimulai, saya menceritakan sebuah kisah kepada anak-anak sambil mengatur nafas yang tinggal satu satu. Sepuluh langkah berhenti, mengisi paru-paru dengan sebanyak mungkin oksigen lalu melanjutkan perjalanan. Begitu terus sampai tiga jam lamanya menuju puncak. Saya berkisah kepada anak-anak tentang Uwais Al Qarni, orang yang hidup di jaman Rasulullah. Orang biasa yang namanya sangat terkenal di langit. ...