Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

~RESPON~

Gambar
Hari ini anak-anak (baca ; murid saya) menerima nilai UNBK. Diantara ratusan anak banyak yang nilainya jauh dari ekspektasi. Responnya beragam, ada yang langsung diam, menangis, cuek, juga ada yang tidak berani bilang ke orangtuanya. Saya jadi ingat dulu waktu terima danem SMA, karena sekolah di Pesantren nilai ujian mata pelajaran pondok saya dengan hasil ujian nasional bagaikan langit dan bumi, perut bumi tepatnya :D Nilai pelajaran Ekonomi saya waktu itu hanya 50 sekian (lupa komanya, sudah ratusan tahun lalu :D ). Rasanya dunia berakhir, pengen kabur entah kemana takut Papa marah. Menyodorkan lembar NUN dengan tangan gemetar, mata mulai berkabut tertutup kaca-kaca air mata yang hampir tumpah. Saya pasrah dengan apa yang akan terjadi. Ternyata, respon Papa sungguh diluar dugaan. Membuat saya serasa diberi kehidupan kedua oleh Tuhan :D Melihat nilai ekonomi yang berada di bawah garis kemiskinan, Papa tertawa terpingkal-pingkal lalu mengacak rambut saya dan bilang ke Mama "mbak...

~Memelihara Benci~

Gambar
pic taken from google Orang itu terus bicara dengan penuh amarah. Beberapa kata yang ia ucapkan sangat kasar. Mulutnya pedas, diksi yang ia pilih sungguh tak pantas, seperti manusia yang tak terdidik. Aku membencinya, membenci sikap arogan dan mulut pedasnya. Ingin rasanya kusumpal memakai sepatu lima sentiku. Hrrgghh.... Sampai pada suatu titik aku disadarkan, kenapa memelihara benci? Sejatinya itu hanya akan menyakiti diri sendiri. Kebencian, kata Nabi Muhammad SAW, menghancurkan kebaikan laksana api membakar kayu bakar. Dan manusia terbaik itu telah memberikan banyak contoh akhlaq mulia sepanjang kehidupannya untuk kita teladani. Ingatkah kisah ini? Suatu hari Abu Jahal menyewa seorang Yahudi untuk menyakiti Rasulullah. Disuruhnya Yahudi itu berdiri di sebuah lorong yang selalu dilewati Rasulullah untuk meludahi beliau. Lelaki mulia itu tak marah, bahkan beliau tetap melewati lorong itu setiap hari. Hingga suatu ketika tak dilihatnya si Yahudi. Lantas beliau berta...

~Masuk Laptop~

Gambar
Wawancara dengan Dhoho TV sebagai siswa berprestasi bidang Robotic 2018/2019 Dulu waktu anak-anak masih Paud, saya rajin sekali merekam kegiatan mereka. Terutama saat ada pentas. Saya selalu menyempatkan hadir dan menemani sampai selesai acara. Sampai di rumah, Ayahnya akan memindahkan rekaman HP saya ke laptop lalu nobar depan laptop sambil makan popcorn. Anak-anak akan berseru riang karena melihat dirinya terpampang di laptop sambil teriak "horee masuk laptop masuk laptop. De sini de aku masuk laptop" memanggil manggil bude pengasuh yang sibuk di dapur. Diajak nonton Hari ini masuk TV ya le, tivi lokal dulu. Semoga kelak akan bisa tampil di tivi nasional bahkan internasional dengan prestasi yang lebih membanggakan dan bermanfaat bagi dunia. Thanks for make us proud Mom and Dad love you...

~BERANDA~

Gambar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ruang beratap yang terbuka (tidak berdinding) di bagian samping atau depan rumah (biasa dipakai untuk tempat duduk santai sambil makan angin dan sebagainya) kata lainnya adalah teras. Pagi ini saya menemani suami ngopi di beranda rumah, spot favorit kami setelah meja makan, untuk ngobrol santai sambil memandangi bunga-bunga bermekaran di taman kecil depan rumah. Ini adalah hari terakhir sebelum Ramadhan tiba. Esok pagi sudah tidak boleh lagi duduk-duduk sambil ngopi. Nanti malam tarawih pertama akan kita dirikan. Itu artinya pagi ini umat Islam sedang berdiri diberanda bulan suci ramadhan. Saat senja tiba kita sudah masuk Ramadhan, bulan yang paling dirindukan umat Islam dari dua belas bulan yang ada. Maka senyampang masih diberandanya kami sekeluarga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika selama bergaul bersama teman-teman baik di dunia maya maupun nyata ada banyak sekali kekhilafan Pintu maaf yang dibukakan untuk k...

~ KESAN ~

Gambar
Setiap anak didik yang datang dan pergi pasti meninggalkan kesan tersendiri di hati kami, para pendidik. Anak bandel, biasanya akan cepat dihafal di hari pertama dia melakukan pelanggaran tata tertib. Anak cerdas selalu terkenang sebab mungkin menjadi satu-satunya yang selalu menjawab pertanyaan guru dengan benar  Anak pendiam, anak ceria, anak manja...juga meninggalkan kesan sendiri dihati kami.  Masing-masing membawa kesan mendalam di tiga tahun pengasuhan kami selama delapan jam sehari. Pertama kali datang ke sekolah bercelana kependekan warna merah dengan atasan putih yang hampir krem bahkan coklat wajah wajah polos itu masih terbayang. Saat seragam putih birunya selesai dijahit mereka bertransformasi menjadi remaja-remaja yang cantik dan ganteng. Di tahun kedua tinggi badan mereka sudah melebihi tinggi gurunya dan di tahun terakhir sudah bisa diajak diskusi, berpikir masa depan. Menentukan sekolah lanjutan, memilih jurusan bahkan beberapa berani berbeda pilihan dengan o...