Hidup Sekali Hiduplah Yang Berarti

Saat dalam kandungan janin berkata "apa fungsi tangan? Merepotkan sekali. Untuk apa kaki? Bikin penuh perut ibu. Aku kan tidak butuh ini, aku tidak kemana2"

Ketika lahir janin baru tahu betapa pentingnya tangan dan kaki. Betapa repotnya jika tak punya tangan dan kaki.

Sama dengan manusia. Saat hidup di dunia mempertanyakan "untuk apa sholat? Menyita waktu saja. Untuk apa zakat, infaq, shodaqoh? Mengurangi harta yang susah payah dikumpulkan. Untuk apa puasa? Untuk apa membina hubungan baik dengan sesama? Toh tanpa melakukan semua itu kita tetap hidup, bernafas dan bisa beraktivitas"

Setelah meninggal, manusia baru tahu betapa pentingnya sholat, puasa, zakat, infaq, shodaqah dan silaturahmi. Ternyata hanya amal baik yang bisa menolong kita setelah mati.

Betapa menyesalnya janin andai waktu itu dia memotong tangan dan kakinya. Betapa menyesalnya manusia yang mati dan dia tidak mau melaksanakan perintah Allah ketika masih hidup. Dia baru tahu setelah mati, menyesal. Andai boleh meminta manusia seperti itu pasti akan memohon kepada Allah untuk diberi kesempatan kedua, kembali ke dunia. 

Namun sayangnya hidup tidak mengenal siaran ulang.

"Hidup sekali, hiduplah yang berarti" (KH. Imam Zarkasyi - Gontor)

Yuk terus berbenah...

#menulis menasehati diri sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~HUJAN~⠀

“AKU INGIN TERUS SEKOLAH, BU..”

“BOLEHKAH AKU IKUT BELAJAR?”