"DINDA - SAKHA DAN SALAH KOSTUM"


Diantara ratusan anak berbaju biru itu ada satu yang memakai seragam putih. Dari jauh sepertinya kenal. Eh beneran, ternyata dia anakku, Dinda. 

Ya ampun, kok bisa seisi rumah tidak ada yang menyadari kalau si bontot hari ini salah kostum. Meski sejak masuk TK anak2 sudah harus menyiapkan dan menghafalkan warna seragamnya sendiri, tetap saja saya merasa bersalah. 

Tepok jidat sambil ngomong sendiri, “maaf ya nduk...”

Dari jauh saya siapkan hati kalau kalau anak ini akan berlari menyongsong saya dengan derai air mata, seperti minggu lalu saat dia tidak bisa mengerjakan soal ulangan bahasa inggris karena keasyikan main sama sepupunya, lupa belajar.

Ternyata dugaan saya salah…
Saat melihat saya dia ketawa ketawa, memeluk pinggang saya lalu bilang "ya allah buuunnn aku salah kostum, hihihi…."

Tawanya menular, saya juga tertawa tawa.

"Tapi tadi pagi aku nangis. Diolok-olok Sakha soalnya bajuku salah" lanjutnya masih dengan tawa. Sakha adalah putra sahabat saya, Ayah mereka juga sahabatan. Satu tempat kerja dan satu angkatan, tapi entah kenapa dua anak ini tak pernah bisa akur.

"Lha kenapa kok nangis, emang diolok gimana sama Sakha?" tanya saya

"Ya diolok-olok gitu Bun, tapi ya bukan kata-katanya yang bikin aku nangis. Wajahnya itu lo... hiiihhhh nyebelin buangeeet, ngece gitu lo. Bikes deh" lanjutnya menirukan ekspresi Sakha.

“ Apaan bikes?” Tanya saya menahan tawa

“Bikin kesel bundaaa” katanya

Lalu tawa saya tak bisa ditahan lagi...

Bocah loro iki mbesuk yen gedhe, mbeneh, kelingan cilikan e gelut ae piye ya… hihi. 

Dasar bocah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~HUJAN~⠀

“AKU INGIN TERUS SEKOLAH, BU..”

“BOLEHKAH AKU IKUT BELAJAR?”