Aktivis
Tahun lalu saat akan mengadakan kaderisasi pengurus OSIS seeorang menemui saya untuk mengundurkan diri. Ia khawatir fokus belajarnya akan terganggu jika dia aktif menjadi pengurus OSIS. Berorganisasi memang membutuhkan energi ekstra, minat dan keikhlasan. Ketika memutuskan untuk menjadi aktvis maka detik itu pula kita sudah menyepakati untuk meluangkan waktu memikirkan rencana strategis organisasi, merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, menjadi pelaksana teknis suatu acara, mengevaluasi hal-hal yang sudah terlaksana, yang semua itu menuntut perhatian tambahan dan kecerdasan managemen waktu. Belum lagi menghadapi pergesekan antar personil, salah paham, beda pendapat dan banyak hal lain yang berpotensi memantik konflik. Yang semua itu membutuhkan keluasan hati, kejernihan pikiran dan kecerdasan managemen konflik. Jika mau disadari sesungguhnya berorganisasi merupakan kawah candradimuka yang menggodog anggotanya untuk menjadi pribadi yang kuat, tekun, ikhlas dan kreatif....