“BOLEHKAH AKU IKUT BELAJAR?”
Aku pernah menjadi Guru les anak SD saat mengikuti suami yang bertugas di sebuah desa kecil di selatan Malang. Sering ditinggal karena dia harus menyelesaikan kuliah pasca sarjana disela-sela waktunya bekerja. Untuk membunuh sepi, setiap sore ada sepasang kakak beradik yang datang kerumah, mereka masih kerabat suami. Dua anak ini bernama Ima dan Lana, kelas 1 dan 5 SD. Kami bercerita dan menyanyi bersama, tak jarang sambil belajar dan mengerjakan PR sampai malam. Jam 3 sore biasanya bayi Fikri sudah mandi dan duduk manis di baby walker menunggu Ima dan Lana datang. Sambil menunggu dua anak itu, aku menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih tertunda. Ruang tamu dan ruang tengah rumah kami hanya disekat dengan selembar kain. Dari balik tirai kudengar Fikri tertawa-tawa, padahal belum terdengar suara Ima dan Lana. Biasanya dua anak itu datang dengan penuh keributan. Kusibak tirai, seorang anak laki-laki sedang duduk melantai didekat pintu, becanda dengan Fikri. Aku sering melih...